Home » » PENGERTIAN SHOLAT DAN DIFINISINYA BERDASARKAN FIQIH

PENGERTIAN SHOLAT DAN DIFINISINYA BERDASARKAN FIQIH



 Shalat adalah ibadah yang paling utarna untuk membuktikan keislaman seseorang. Islam memandang shalat sebagai tiang agama dan inti sari islam terletak pada shalat, sebab dalarn shalat tersimpul seluruh rukun agama. Oleh karena itu amalan shalat ini perlu sekali ditanamkan dalam jiwa anak-anak oleh setiap orang tua. Harus melatih anaknya untuk mengerjakan shalat dan memerintahkannya kala mereka berusia 7 tahun. Anak harus diperintah umtuk mengerjakan shalat dengan keras bila mereka telah mencapai usia 10 tahun.

مروا اولادكم بالصلاة وهم ابناء سبع واضربو هم عليها وهم ابنا عشر.(رواه ابو داود)
Artinya : Dari amri bin Syuaib dari ayahnya, dari neneknya. Nabi bersabda perintahlah anak-­anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka meningkat 7 tahun dan (dimana perlu) pukullah mereka meningkat 1 tahun. (H.R. Abu Dawud).

a.         SYARAT - SYARAT WAJIB MENGERJAKAN SHALAT
            Tentang syarat- syarat wajib mengerjakan itu ada 6 ( enam ) perkara, yaitu:
1.      Islam.
2.      Suci dari hadas besar dan kecil.
3.      Sampai dakwah Islam kepadanya.
4.      Berakal.
5.      Ada pendengaran / tidak tuli

c.    SYARAT – SYARAT SAHNYA SHALAT
            Syarat-syarat sah shalat ada 5, yaitu:
1.       suci badannya dari dua hadats;  yaitu hadats keeil dan hadats besar.
2.       bersih badan, pakaian dan tempatnya dari najis
3.      menutup aurat; bagi laki-laki antara pusat dan lutut dan bagi wanita seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan.
4.      sudah masuk shalat.
5.      menghadap kiblat.

d.        RUKUN SHALAT.
            Tentang rukun shalat ini dirumuskan menjadi 13 perkara:
1.      Niat, artinya menyegaja di dalam hati untuk melakukan shalat.
Sabda Nabi Muhammad s.a.w.:
انما الأعمال بالنيا
2.      Berdiri, bagi orang yang kuasa ;(tidak dapat berdiri boleh dengan duduk tidak dapat duduk boleh berbaring).
3.      Takbiratul iliram, membaca "Allah Akbar", Artinya Allah maha Besar.
4.      Membaca Surat Al-fatihah.
5.      Rukun' dan thuma'ninah artinya membungkuk sehingga punggung menjadi sama datar dengan leher dan kedua belaah tangannya memegang lutut.
6.      I'tidal dengan thuma'ninah.
7.      Sujud dua kali dengan thuma'ninah.
8.      Duduk diantara dua sujud dengan thuma'ninah.
9.      Duduk untuk tasyahud pertama.
10.  Membaca tasyahud akhir.
11.  Membaca shalawat atas Nabi .
12.  Mengucap salam yang pertama.
13.  Tertib.
Keterangan:
Thuma'ninah yakni berhenti sejenak sekedar ucapan “subhanallah”.

e.         HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT
            Adapun hal-hal yang membatalkan shalat, ialah
1.      Berhadats kecil maupun besar.
2.      Terkena najis yang tidak bisa dimaafkan.
3.      Berkata-kata dengan sengaja selain bacaan shalat.
4.      Sengaja meninggalkan sesuatu rukun atau syarat shalat tanpa `udzur.
5.      Tertawa berbahak-bahak.
6.      Bergerak tiga kali berturut-turut.
7.      Mendahului Imam sampai dua rukun.
8.      Murtad, yakni keluar dari Islam.


f.         PERBUATAN – PERBUATAN YANG MAKRUH DIDALAM SHALAT.
            Perbuatan-perbuatan yang makruh didalam shalat ialah
1.      Menahan hadats.
2.      Melihat kekanan / kekiri.
3.      Meludah kemuka, ke kanan atau ke kiri.
4.      Memalingkan muka.
5.      Memejamkan mata.
6.      Menutup mata rapat-rapat.
7.      Melihat ke arah langit.
8.      Terangkat kepalanya atau menurunkannya dengan sangat di waktu ruku
9.      Menahan telapak tangannya dilengan bajunya ketika sedang takbiratul'ihram, ruku atau sujud.
10.  Bertolak pinggang ; yakni meletakkan kedua tangannya di atas pinggang.
11.  Shalat di kuburan atau biara / gereja.

g. SHALAT BERJAMAAH
            Shalat berjama'ah ialah shalat yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama, sekurang-kurangnya dua orang, seorang diantaranya mereka yang lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi imam.
            Shalat berjama'ah hukumnya sunnah mu'akkad kecuali shalat jama'ah pada shalat jum'at. Padahal 27 derajat (kali) dibandingkan dengan shalat sendirian.
Rasululah saw. Bersabda:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: قل رسول الله صلى الله عليه وسلم صلاة
الجماعة افضل من صلاة الفرض سبع وعشرين درجة. (رواه البخار ومسلم)
h. SHALAT BAGI YANG BEPERGIAN
            Bagi rang yang bepergian (musafir) dibolehkan mengqashar atau menjama' shalat-shalat fardhu.

Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. insyaf - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger